Quantcast
Channel: Graphics Card – Jagat Review
Viewing all 448 articles
Browse latest View live

AMD FidelityFX Super Resolution (FSR) : Pesaing NVIDIA DLSS, Kompatibel dengan APU dan GeForce!

$
0
0

FidelityFX 05Setelah lama dinanti, pada keynote mereka di event Computex 2021, AMD akhirnya mengumumkan teknologi upscaling terbaru mereka bernama AMD FidelityFX Super Resolution (FSR). FSR akan menerapkan teknik spatial upscaling algorithm, yang bertujuan untuk mendapat performa gaming ekstra, tanpa penurunan image quality yang berarti. Fitur upscaling tersebut siap bersaing dengan berbagai teknologi lainnya, seperti NVIDIA DLSS. Mari lihat fitur ini lebih dekat!

FidelityFX 01
Scott Herkelman dari AMD mengumumkan FSR

Apa itu Upscaling ?

Secara sederhana, dalam konteks gaming, teknik upscaling adalah menghasilkan gambar high-resolution dari gambar low-resolution.

Pada sebagian besar kasus, resolusi pada game adalah salah satu faktor utama yang berpengaruh pada performa/framerate. Umumnya, para gamer PC akan berusaha mencari tingkat framerate dan resolusi yang nyaman bagi mereka. Masalahnya, menampilkan gambar resolusi rendah pada display yang secara native mendukung resolusi lebih tinggi akan menghasilkan image yang ‘kabur’ atau blurry. Anda yang pernah bermain game pada resolusi 720p di monitor 1080p, atau bermain pada 1080p di monitor 4K pasti pernah merasakan perbedaan ketajaman gambar karena resolusi rendah ini.

Pada game dengan teknik rendering modern seperti Ray Tracing, resolusi dari frame yang digambar akan sangat menentukan beban yang diterima GPU dan juga unit yang melakukan akselerasi ray tracingnya.

Jadi, solusi upscaling yang bisa memberikan image quality baik dengan performa tinggi akan sangat dibutuhkan bagi solusi gaming next-gen.

Ada beberapa metode yang bisa ditempuh untuk melakukan upscaling, mulai dari metode  yang dikembangkan para developer game, seperti Temporal Upsample pada Unreal Engine.

UnrealTemporalUpscamle
Contoh temporal upsample pada unreal, saat enabled, beberapa area terlihat lebih tajam (perhatikan area pagar)

Ada juga metode lain, seperti yang ditempuh NVIDIA dengan DLSS (Deep Learning Super Sampling). Pada DLSS, NVIDIA akan menggunakan low-resolution frame, lalu melakukan rekonstruksi gambar dengan AI, menghasilkan gambar high-resolution.

Baca Juga: NVIDIA DLSS 2.0

DLSS2 3B CONTROL

Performa Ekstra & Image Quality Preset

FidelityFX 06

FSR akan ditawarkan pada 4 preset:

  • Ultra Quality
  • Quality
  • Balanced
  • Performance

AMD memberikan sebuah demo singkat menggunakan game Godfall yang berjalan pada resolusi 4K dengan Ray Tracing pada Radeon RX 6800 XT, dan FSR bisa memberikan peningkatan yang cukup signifikan dari segi framerate. Dari native 4K Framerate pada 49 FPS, bisa ditingkatkan hingga mencapai 78 FPS (1.6x lebih tinggi) pada preset FSR Ultra Quality, dan bahkan bisa meningkat hingga 150 FPS pada FSR preset Performance.

Belum ada detail lebih jauh seputar berapa nilai resolusi internal dari setiap preset ini sebelum di-upscale.

FSR vs DLSS

Meskipun memiliki tujuan sama yakni ‘mengubah low-res image menjadi high-res image’, metode FSR dan DLSS memiliki beberapa perbedaan mendasar.

Misalnya saja, DLSS pada NVIDIA menggunakan metode deep-learning untuk menghasilkan high-resolution image.

Dari AMD, FSR menggunakan algorthm tertentu (disebut sebagai Spatial Upscaling Algorithm) dengan fokus memberikan high-quality edge. FSR akan menghasilkan “super resolution” image dari setiap frame, tidak bergantung pada history buffers dan motion vectors, dan tidak membutuhkan per-game training seperti DLSS. Yang perlu diingat di sini, AMD FidelityFX Super Resolution(FSR) TIDAK SAMA dengan FidelityFX Contrast Adaptive Sharpening(CAS), atau Radeon Image Sharpening.

RSA 2020 TEST RadeonImageSharpening Tests
AMD Radeon Image Sharpening – ini BUKAN FSR!

FSR: Cross Platform, Open Source

Walaupun belum ada detail lebih lanjut bagaimana cara algorithm ini memproses image, AMD FSR akan memiliki beberapa karakteristik berikut ini:

FidelityFX OpenSource

Adopsi yang cepat dan dukungan dari banyak game developer adalah target dari AMD FSR. Karena itu, AMD FSR akan mendukung berbagai API, mulai dari DirectX 11, DirectX 12, dan juga Vulkan. Dan tentunya yang paling penting: FSR bisa diimplementasikan ke berbagai GPU, bukan hanya GPU terbaru!

Apa saja GPU yang mendukung FSR?

FidelityFX 03

Salah satu yang menjadi poin utama AMD FSR adalah kompatibilitas. Untuk itu AMD FSR diciptakan untuk bisa dioperasikan pada berbagai GPU, tanpa membutuhkan processing khusus seperti NVIDIA DLSS (yang membutuhkan tensor core untuk beroperasi, sehingga hanya GeForce RTX yang mendukung DLSS saat ini).

Pada ajang Computex 2021 Keynote, AMD mengumumkan bahwa FSR akan bisa digunakan oleh:

  • AMD RX 6000 series
  • AMD RX 5000 series
  • AMD RX 500 series
  • AMD RX Vega series
  • dan SEMUA AMD Ryzen dengan Integrated Radeon Graphics (a.k.a APU)

Pengumuman bahwa APU bisa menggunakan FSR adalah sebuah hal besar di sini, karena sebagian besar laptop AMD (terutama laptop kerja yang tipis) hanya akan memiliki solusi grafis terintegrasi.

Namun kejutan yang diberikan AMD tidak sampai di sini saja, AMD bahkan mengumumkan bahwa mereka sudah menguji FSR pada GPU kompetitor mereka : NVIDIA GTX 1060.

FidelityFX onGTX1060

Ya, Anda tidak salah baca, AMD mendemokan FSR beroperasi pada GTX 1060, sebuah GPU paling popular di Dunia menurut versi Steam Hardware Survey. Dengan FSR mode Quality pada 1440p, AMD mendemokan bahwa GTX 1060 masih mendapat peningkatan sekitar 41%.

Ini membuktikan bahwa teknologi FSR yang diciptakan AMD tidak hanya berfungsi pada hardware baru dan hardware AMD saja.

*meskipun demikian, pada halaman AMD FSR di GPUOpen, AMD menyatakan bahwa “AMD does not provide technical or warranty support for AMD FidelityFX Super Resolution enablement on other vendor’s graphics cards”

Bagaimana dengan Image Quality?

Jelas, kualitas gambar akan menjadi penentu suksesnya FSR.

Sayangnya pada demo yang dilakukan di ajang Computex 2021 kemarin, agak sulit untuk melihat perbedaan kualitas image.

Kami sempat meng-capture image dari video Youtube dari AMD yang kebetulan diunggah dengan resolusi 4K, berikut ini :

FidelityFX Screenshot 87 4K
4K Image *klik untuk memperbesar
FidelityFX Screenshot 4K
4K Image *klik untuk memperbesar

Kami tidak tahu apakah FSR sudah diterapkan pada image di video demo AMD(dan bukan hanya ilustrasi), namun pada gambar di bawah(demo GTX 1060), detail pada daun di pohon terlihat sedikit kabur. Entah ini mengindikasikan image yang diupscale dari resolusi jauh lebih rendah, atau terjadi karena gambar sedang bergerak. Jadi, gambar di sini jelas belum bisa dijadikan indikasi kualitas FSR, dan perlu lebih banyak testing individu yang dilakukan saat fitur ini rilis resmi nanti.

Berfungsi baik untuk upscale ke 4K?

Salah satu pertanyaan kami pada pihak AMD saat press briefing yang belum terjawab adalah resolusi internal dari setiap preset FSR, dan juga berapa target resolusi akhir saat upscale.
AMD sendiri mengatakan bahwa mereka mendesain FSR untuk bisa beroperasi pada berbagai resolusi, namun melihat bahwa demo yang dilakukan AMD dilakukan dengan melakukan upscale ke resolusi 4K dan 1440p, kami berasumsi bahwa FSR bisa jadi ditujukan untuk upscale ke resolusi tinggi.

Tantangan sebenarnya bagi FSR akan datang pada skenario upscale ke resolusi umum seperti 1080p. Di sini kemampuan FSR untuk menghasilkan high-quality edge akan diuji, karena di kondisi ini jumlah input pixel-nya bisa jadi sangat rendah, 720p atau lebih kecil. Belum lagi kita harus memperhitungkan berbagai asset pada game, yang tentunya punya ‘toleransi’ berbeda pada teknik upscale tertentu. Asset dengan edge yang kecil seperti Rumput dan pagar bisa jadi lebih ‘sensitif’ pada resolusi ketimbang permukaan batu atau tembok misalnya.

(Sebagai catatan, NVIDIA DLSS versi pertama gagal menghasilkan image yang baik pada skenario upscale ke 1080p, dan berfungsi lebih baik pada skenario upscale ke 4K. NVIDIA baru berhasil menerapkan upscale yang tajam ke 1080p pada DLSS v2.0)

FSR – Hadir Tanggal 22 Juni 2021

FidelityFX 07Kami sendiri menyambut baik kehadiran FSR, dan tidak sabar untuk menguji saat fitur ini rilis, karena fitur ini berpotensi untuk ‘memperpanjang’ umur GPU kelas menengah atau bahkan GPU Integrated, pada masa dimana GPU memadai sulit ditemukan seperti saat artikel ini rilis.

Belum ada daftar game resmi yang mendukung FSR saat ini dan baru game Godfall yang didemokan oleh AMD, namun AMD mengatakan sudah ada lebih dari 10 Game Studios yang melakukan berbagai pengujian dan pengembangan untuk adopsi FSR.

Penting: FSR butuh dukungan Developer. Request Game untuk mendukung FSR di sini!

FidelityFX 08Sebuah informasi yang tidak kalah penting:

AMD FSR membutuhkan integrasi dari developer game, yang berarti fitur ini hanya bisa aktif jika ada developer game yang mengimplementasikan code-nya ke dalam game mereka.

AMD menghimbau Anda untuk me-request game yang ingin Anda lihat mendukung FSR pada www.amd.com/FSR.

(P.S Kami sudah memasukkan beberapa game request, seperti Genshin Impact :p)

Baca Juga:

Apa itu DLSS 2.0 ?

Page AMD FidelityFX Super Resolution

GPU Open FSR Announcement


Review MSI GeForce RTX 3080 Ti SUPRIM X 12G

$
0
0

Meskipun kondisi supply Graphics Card pada saat ini belum terlihat baik bagi para PC Enthusiast, NVIDIA saat ini mengeluarkan GPU terbaru mereka yakni GeForce RTX 3080 Ti – GPU dengan posisi sebagai ‘flagship’ di kelas RTX 30-series, menggantikan RTX 3080.

Tentu, MSI sebagai Vendor VGA ternama kembali menunjukkan kapabilitas mereka dengan merilis RTX 3080 Ti versi custom dengan kualitas premium beperforma tinggi, yakni MSI GeForce RTX 3080 Ti SUPRIM X 12G.

Mari lihat Graphics Card ini lebih dekat!

Versi Video :Review MSI RTX 3080 Ti SUPRIM X 12G

MSI GeForce RTX 3080 Ti SUPRIM X 12G

3080 Ti – Flagship Menggantikan 3080?

3080Ti Flagship

Saat peluncuran RTX 30-series, NVIDIA menganggap RTX 3080 adalah ‘Flagship’, meskipun NVIDIA memiliki RTX 3090 (yang dianggap sebagai GPU dengan kelas tersendiri karena spesifikasinya yang ‘monster’). Pada peluncuran kali ini, RTX 3080 Ti disebut NVIDIA sebagai Flagship, menggantikan posisi RTX 3080. Meskipun demikian, keduanya akan tetap co-exist di market.

Spesifikasi

Berikut ini spesifikasi RTX 3080 Ti:3080 Ti SPEC1Sekilas, RTX 3080 Ti terlihat seperti RTX 3090 yang dikurangi jumlah shader-nya sedikit, dan memiliki Video RAM(VRAM) setengah-nya.

Memory bus width dari VRAM 3080 Ti setara dengan 3090 yakni 384-bit, hanya saja rating GDDR6X-nya lebih kecil.

Tentu jumlah shader lebih rendah ini juga mengindikasikan bahwa RTX 3080 Ti memiliki jumlah RT Core dan Tensor core lebih sedikit.

  • RTX 3090 = 82 RT Core, 328 Tensor Core
  • RTX 3080 Ti = 80 RT Core, 320 Tensor Core

FE(reference) vs Custom

Ada 2(dua) versi untuk 3080 Ti :

  • NVIDIA Founders Edition (FE) a.k.a reference design
  • Custom

Berikut ini versi FE :

3080Ti FE 1

 

Namun yang akan kami bahas lebih banyak adalah versi Custom-nya dari MSI berikut ini:

MSI GeForce RTX 3080 Ti SUPRIM X 12GMari lihat lebih dekat!

Tampilan Fisik – MSI GeForce RTX 3080 Ti SUPRIM X

Cooler1 DSC01108s
Pendingin Tri-Frozr 2, dengan 3 buah fan TORX 4.0
Cooler2 DSC01118s
Heatsink + Heatpipe yang tebal. Disertai pelat untuk mendinginkan VRM dan memory
Size DSC01106s
Perbedaan ketebalan, MSI hampir 3-slot sedangkan FE 2-slot
IO DSC01112s
IO Port : 3x DP1.4a + 1x HDMI 2.1 (Support 4K 120Hz)
DualBIOS DSC01116S
Dual-BIOS. Silent dan Gaming. Keduanya memiliki performa serupa, hanya fan curvenya yang beda
3×8-pin Power, digunakan untuk pembagian Load ke lebih banyak Kabel & Konektor, menjaga suhu kabel/konektor saat heavy load
Testbed2 DSC01098s
Lengkap dengan RGB!

GPU-Z

GPUZ 3080Ti

MSI 3080 Ti SUPRIM X memiliki rated TDP di 400W, lebih tinggi dari NVIDIA FE, ini berpotensi memberikan sustained clock lebih tinggi dari FE saat heavy load.

SUPRIM X juga memiliki factory overclocked dengan rating boost pada 1830 Mhz. Lebih tinggi daripada FE yang dirating pada sekitar 1600Mhz-an.

Testbed & Metode pengujian

Testbed DSC01100sSpesifikasi Testbed

Berikut ini spesifikasi testbed yang dipakai

  • Prosesor: Intel Core i9-11900K
  • Motherboard: MSI Z590 GODLIKE
  • RAM: G.Skill TridentZ RGB DDR4-3600 CL16 2x8GB
  • SSD: Galax HOF 256GB SATA + ADATA SX8200 PRO 1TB
  • CPU Cooler: ID-Cooling SE-207-XT Black
  • PSU : Corsair AX1200i
  • No Case, Open Bench Table, 25C Ambient
  • OS Windows 10 20H2

Update Penting : Resizable BAR ON di semua GPU
z590 resizeBAR ON

Pada test kali ini, kami menyalakan re-size BAR pada semua GPU yang diuji

GPU Pembanding 

GPU pembanding RTX 3080 Ti kami adalah MSI GeForce RTX 3080 Gaming X Trio dan Radeon RX 6900 XT (reference).

Kami memiliki sebuah 3090 di lab namun hanya menyertakan data 3090 pada pengujian sintetis, bukan pengujian utama.

Ini terjadi karena kami tidak berhasil mmengupdate BIOS resizable BAR pada 3090 HOF kami, yang mungkin terjadi karena tool updaternya tidak mengenali GPU kami.

3090 ResizeBAR FAIL

Semua GPU kami yang lain sudah dipastikan bahwa BIOS-nya mendukung resizable BAR.

Daftar test

Berikut ini daftar yang kami uji

  • Analisis (Clock, Temperature, Power)
  • Benchmark Sintetis (3DMark & Geekbench Compute)
  • Pengujian Gaming
  • Uji Tambahan: Content Creation
  • Uji Tambahan : Mining Hashrate Limiter

Catatan:

  • Karena keterbatasan waktu pengujian, tidak ada teardown VGA dan tidak ada Uji Overclocking
  • Kecuali disebutkan spesifik, semua pengujian 3080 Ti kami menggunakan mode GAMING

 

Mari mulai dengan Analisis!

 

Review GeForce RTX 3070 Ti (Founders Edition) : GA104 dengan 8GB GDDR6X

$
0
0
FOTO 3070Ti 05

Seminggu setelah peluncuran GeForce RTX 3080 Ti yang diposisikan sebagai ‘flagship’ RTX 30-series, NVIDIA menghadirkan sebuah GPU lagi, yakni GeForce RTX 3070 Ti. Seperti apa performa yang ditawarkan? Mari simak bersama!

 

Versi Video :

 

GeForce RTX 3070 Ti : Founders Edition (a.k.a Reference)

RTX 3070 TI akan datang dari versi Founders Edition(FE) dan juga versi custom dari berbagai vendor. Yang kami uji kali ini adalah versi FE.

Catatan: Seperti yang Anda mungkin sudah ketahui, tidak ada cara mudah membeli card versi FE di Indonesia karena NVIDIA Store tidak menyediakan opsi transaksi ke Indonesia. Jadi, Anda yang berminat memilikinya terpaksa mencari jasa titip dari luar.

Berikut ini tampilan Fisik dari RTX 3070 Ti FE:

FOTO 3070Ti 04 FOTO 3070Ti 06

 

FOTO 3070Ti 07
Power connector khusus : 12-pin. (FE menyediakan converter 12-pin ke 8-pin PCIe biasa)
FOTO 3070Ti 08 FOTO 3070Ti 09

 

Spesifikasi Testbed & Metode Pengujian

FOTO 3070Ti 01

Testbed

Berikut ini hardware yang kami pakai untuk pengujian

  • Intel Core i9-11900K
  • MSI Z590 Godlike
  • G.Skill TridentZ RGB 2x8GB DDR4-3600CL16
  • HOF SSD 256GB SATA
  • ADATA SX8200 PRO 1TB nvme
  • Corsair AX1200i
  • Open Benchtable, 25C Ambient
  • Win10 20H2

 

Daftar Pengujian & List Game Uji

Kami akan melakukan serangkaian pengujian, namun difokuskan pada pengujian performa Gaming (pada resolusi 4K untuk game Non Ray Tracing, dan resolusi 1440p dengan Ray Tracing), ada sedikit tambahan test Content Creation.ListGame 3070Ti

Spesifikasi GeForce RTX 3070 Ti

3070Ti 0 Specs 3070Ti 1 GPUz

Perbedaan RTX 3070 Ti dengan RTX 3070 polos terlihat pada setidaknya 3 aspek utama :

  • Shader unit lebih banyak dari RTX 3070  (naik +4% ke 6144 Shader)
  • Penggunaan GDDR6X 19Gbps (3070 polos hanya 14Gbps)
  • Kelas TDP yang dinaikkan ke 290W (3070 Polos ada di 220W)
Catatan: Sama dengan 3080 Ti – RTX 3070 Ti memiliki ETH Hashrate Limiter (LHR)

 

Analisis Clock

3070Ti 2 Clock

Terlihat dari analisis GPU Boost Clock dengan load 3DMark Fire Strike Ultra Stress Test di atas, clockspeed RTX 3070 Ti sedikit lebih tinggi dari RTX 3070 polos. Nampak jelas bahwa pemberian rating TDP lebih tinggi pada RTX 3070 polos ini memberikan efek pada sustained clockspeed-nya di heavy load.

 

Temperature

3070Ti 3 Temps

Dengan pengujian 3DMark FSU Stress Test ini juga kami mendapat nilai temperatur maksimal dari RTX 3070 Ti FE. Baik GPU maupun GDDR6X-nya nampak normal, hanya sensor Hot Spot pada GPU menunjukkan angka agak sedikit tinggi, walau nampaknya masih masuk spesifikasi NVIDIA.

 

Mari lihat pengujian pada halaman berikutnya!

FPS Ekstra Gratis : Review AMD FSR (FidelityFX Super Resolution)

$
0
0
AMD FSR

 

Perilisan teknologi AMD FSR(FidelityFX Super Resolution) pada awal bulan Juni 2021 lalu mengundang banyak sekali kekaguman dari para PC Enthusiast dan gamer. Kami dari JagatReview mendapat early access untuk menguji teknologi tersebut dan pada hari ini kami akan menjabarkan pengalaman dari sesi hands-on kami. Mari simak bersama!

Apa Itu FSR?

AMD FSR Launch Slides Page 09

FidelityFX Super Resolution (FSR) adalah metode upscaling yang digunakan AMD untuk mendapatkan performa ekstra, dengan penurunan kualitas image minimum.

Berbeda dengan NVIDIA DLSS, AMD FSR tidak membutuhkan hardware spesifik, dan secara teori bisa beroperasi pada berbagai GPU modern. AMD mengklaim bahwa FSR mudah diintegrasi ke dalam sebuah game, dan mendukung berbagai API dan OS/platform, dan secara teori juga bisa diaplikasikan pada console. AMD bahkan sempat mendemokan bahwa FSR bisa beroperasi pada GPU NVIDIA.

Yang perlu diingat, AMD FSR membutuhkan integrasi dari developer gameyang berarti fitur ini hanya bisa aktif jika ada developer game yang mengimplementasikan code-nya ke dalam game mereka, jadi tidak semua game akan otomatis memiliki opsi FSR

AMD FidelityFX CAS, Radeon Image Sharpening, dan fitur Virtual Super Resolution BUKAN FSR.

Kami sudah pernah membahas beberapa aspek teknologi ini pada artikel kami sebelumnya, dan kami sangat merekomendasikan Anda membaca artikel tersebut untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Baca Juga : Apa Itu AMD FSR?

FidelityFX 01

 

Cara Kerja

AMD FSR Launch Slides Page 13

Untuk melihat bagaimana cara FSR bekerja, lihat penjabaran berikut ini untuk melihat efeknya pada kualitas gambar.

*Gambar resolusi tinggi – klik untuk memperbesar

1. Pertama-tama resolusi internal dari game diturunkan

SS4 ResolutionDownProses ini akan membuat gambar jadi agak ‘soft’ dan beberapa detail mulai kabur. Meskipun demikian, ada performa ekstra yang didapatkan dari proses ini.

2. Upscale + Sharpen

SS5 Upscale SharpenDengan spatial upscaling dan juga tambahan sharpening pass, beberapa detail yang hilang dengan penurunan resolusi bisa ditampilkan kembali. Proses upscale dan sharpening itu tidak memakan banyak processing power.

Hasil proses FSR

SS6 Native vs FSRAnda bisa melihat hasil upscale dari FSR di atas. Performa yang ada cukup berbeda jauh, namun kualitas gambar hampir identik. Ini adalah tujuan dari FSR.

Perbandingan ke metode FidelityFX CAS

Seperti yang kami sebut di atas, teknik yang digunakan oleh AMD FSR berbeda dengan yang digunakan oleh FidelityFX CAS. Berikut perbandingan image-nya:

SS8 CAS vs FSRMeskipun kedua gambar ini memiliki resolusi internal yang sama, yakni 1440p (lalu di-scale ke 4K), namun gambar di kiri bisa menunjukkan kesan ‘oversharpened’, dan di beberapa skenario tertentu gambar terlihat tidak natural.

Tujuan FSR adalah mendapatkan image dengan detail sedekat mungkin saat dibandingkan dengan resolusi native.

Cara Kerja: AMD FSR vs NVIDIA DLSS

Meskipun secara sekilas konsep kerja dari DLSS dan FSR ini mirip (“Turunkan resolusi, lalu proses image sehingga mendekati aslinya”), tapi cara kerja keduanya SANGAT berbeda.

NVIDIA DLSS

SS12 DLSSSetelah resolusi internal diturunkan, NVIDIA DLSS melakukan rekonstruksi gambar dengan bantuan Deep Learning/AI dan ada juga temporal feedback berupa informasi dari frame sebelumnya serta motion vector dari game untuk membantu image stability, meminimasi aliasing dan crawling artifact saat ada gerakan.

AMD FSR

AMD FSR Launch Slides Page 10Seperti yang sempat dijelaskan di atas, AMD FSR menggunakan spatial upscaling (+sharpening) untuk meningkatkan kualitas image, dan proses ini terlihat lebih sederhana dari DLSS.

Dimana Mengaktifkan FSR?

Saat game tertentu mendukung FSR, maka pada menu Graphics Option-nya akan terdapat menu untuk memilih preset FSR.

Berikut contohnya pada game Anno 1800:

SS9 FSR Options

FSR Preset

FSR memiliki 4(empat) preset untuk menyesuaikan kualitas. Lihat gambar di bawah ini :

*Resolusi tinggi, klik untuk memperbesar

SS10 FSR PresetAMD mengatakan bahwa preset Ultra Quality dan Quality memiliki fokus untuk mendapatkan kualitas image yang mendekati native resolution. Sebaliknya, preset Balanced dan Performance ditujukan untuk mendapatkan performa ekstra, walau sudah mulai mengorbankan kualitas image.

FSR : Internal Resolution Table

FSR mengontrol kualitasnya dengan mengubah resolusi internal dari image yang ditampilkan. Berikut tabelnya:

SS11 FSR Reso

Preset Quality dan UltraQuality menggunakan sekitar 67-77% resolution scale dari native, sedangkan preset performance hanya menggunakan 50% resolution scale.

Sebagai perbandingan, resolusi internal dari DLSS agak mirip dengan yang ditawarkan FSR, DLSS Preset Quality menggunakan sekitar 67% resolution scale, sedangkan Preset Performance menggunakan 50% resolution scale.

Dukungan Hardware FSR

Salah satu keunggulan FSR adalah dukungan hardware yang sangat beragam. Berikut daftar GPU yang bisa menggunakan FSR:

AMD FSR Launch Slides Page 27AMD mengatakan hampir semua GPU mereka, dari GPU RDNA2 terbaru sampai RX 400-series ‘Polaris’ bisa menggunakan FSR(baik versi laptop maupun desktop), ditambah dengan sejumlah GPU Integrated pada Ryzen APU.

Yang cukup mengejutkan adalah FSR juga bisa bekerja dengan GPU NVIDIA, dan AMD pernah menguji FSR pada GPU NVIDIA sampai dengan GTX 10-series ‘Pascal’.

Perlu diperhatikan bahwa AMD tidak memberikan technical support untuk pengaktifan FSR pada GPU NVIDIA, dan AMD hanya menguji bahwa fitur ini bisa bekerja. Aspek Optimalisasi driver dan lain-lain semuanya diserahkan ke NVIDIA.

Dukungan Game FSR saat Launch

Yang tidak kalah penting dari dukungan hardware adalah dukungan game, karena FSR hanya aktif jika ada developer yang mengimplementasikannya.

Berikut list yang didukung saat launch day pada tanggal 22 Juni 2021 :

AMD FSR Launch Slides Page 28Beberapa game di atas agak jarang kami gunakan untuk menguji performa, namun cukup menarik untuk melihat bahwa titel seperti Dota2, Far Cry 6 dan juga Resident Evil 8 ada di daftar (meskipun ini statusnya masih coming soon).

AMD sendiri mengatakan sudah ada beberapa Studio Game yang memberikan komitmen untuk mendukung implementasi FSR, seperti yang bisa dilihat di bawah ini:

AMD FSR Launch Slides Page 29

Ruang Lingkup & Metode Pengujian

Game Test

GameTestFSR

Pengujian singkat kami akan dilakukan pada 4(empat) game:

  • Godfall
  • Riftbreaker
  • Terminator Resistance
  • Anno 1800

Perlu dicatat bahwa semua game yang kami uji ini statusnya masih dalam versi beta untuk uji FSR.

Hardware

Dari sisi hardware, pada pengujian utama kami menggunakan Laptop ASUS ROG STRIX G15 Advantage (2021) yang dilengkapi, CPU Ryzen 9 5900HX,  GPU Radeon RX 6800M dan juga integrated Radeon Vega 8.

Sebagai tambahan, kami menggunakan laptop HP Envy x360 2020 dengan IGP Radeon Vega 7 pada Ryzen 7 4700U, serta sebuah ROG STRIX GL553VD dengan GPU GeForce GTX 1050, dan Intel UHD Graphics 630.

Selain menggunakan internal display pada laptop masing-masing, kami juga menggunakan beberapa display tambahan, seperti BenQ EW3270U (32″, 4K 60Hz), dan Viewsonic XG2401 (24″, 1080p 144Hz).

 

Mari mulai!

AMD Umumkan Radeon RX 6600 XT 8GB : Pesaing RTX 3060, MSRP di 379 USD

$
0
0
Radeon RX 6600 XT Press Deck Page 05

Setelah bulan Maret 2021 lalu AMD meluncurkan Radeon RX 6700 XT yang ditujukan untuk bersaing dengan kelas GeForce RTX 3070 pada resolusi 1440p, kini AMD merilis satu lagi tambahan keluarga Radeon RX 6000-series, yakni Radeon RX 6600 XT.

RX 6800/6900-series (6800, 6800XT, 6900XT) ditujukan untuk menghadapi target resolusi 4K(3840×2160) dengan Video RAM 16GB, dan RX 6700-series diperuntukkan bagi pengguna resolusi 1440p(2560×1440) dengan Video RAM 12GB. RX 6600 XT sendiri memiliki target resolusi 1080p, dengan Video RAM 8GB.

Mari lihat beberapa detail awal seputar spesifikasi VGA baru tersebut!

 

Spesifikasi Radeon RX 6600 XT

Radeon RX 6600 XT Press Deck Page 07

Seperti halnya RX 6000-series lain-nya, RX 6600 XT menggunakan arsitektur RDNA2, yang berarti GPU ini datang dengan sejumlah karakteristik serupa RX 6800-series dan 6700-series, seperti :

  • Kompatibel dengan standar DirectX12 Ultimate, yang berarti mendukung fitur grafis terbaru seperti Hardware-accelerated Ray Tracing dan juga Variabel Rate Shader
  • Karakteristik clock tinggi, di atas 2.3Ghz.
  • Pemberian Infinity Cache untuk meningkatkan performa memori
  • Semua kapabilitas RDNA2 Media Engine yang mendukung AV1 Decode
  • Dukungan Fitur AMD SMart Access Memory(SAM), a.k.a ‘Resizable Bar’
  • Pastinya mendukung AMD FSR(FidelityFX SUper Resolution)

Berbicara spesifikasi, berikut ini penjabaran lengkap-nya:

RX6600XT SPECS

GPU 32 CU, 2.3GHz, TDP 160W

Terlihat bahwa RX 6600 XT memiliki jumlah shader unit yang lebih kecil dari RX 6700 XT, dimana RX 6600 XT memiliki 2048 Shader Unit (a.k.a 32 Compute Unit), dimana GPU clocknya bekerja pada sekitar 2.3 Ghz. Clockspeed ini termasuk tinggi, walau belum setinggi yang diberikan pada 6700 XT.

Dengan karakteristik clockspeed tinggi ini, GPU-nya masih bisa beroperasi pada kelas TDP 160W, yang membuat rekomendasi kebutuhan PSU dari GPU ini menjadi hanya 500W.  AMD mengutarakan bahwa GPU ini akan menggunakan konektor daya 1×8-Pin.

 

Navi 23, Die Lebih Kecil dari Navi 22, 8x PCIe Gen 4.0

Anda yang sering mengamati perkembangan GPU mungkin sudah cukup paham beberapa codename GPU RDNA2, seperti Navi 21 untuk RX 6800/6900-series, dan Navi 22 untuk RX 6700-series. RX 6600XT sendiri menggunakan chip yang berbeda (Navi 23), dengan ukuran die size lebih kecil dari RX 6700, yakni tepatnya 239mm2(70% lebih kecil dari Navi 22 yang menggunakan die berukuran 335mm2)

Penggunaan chip dengan die size kecil ini juga membuat beberapa area di-cut down, misalnya saja Infinity Cache pada RX 6600 XT menjadi 32MB (dibanding 96MB pada RX 6700 XT), dan juga koneksi PCIe-nya menjadi 8x (PCIe Gen 4.0).

 

Memory Bus Hanya 128-bit, Andalkan Infinity Cache 32MB

Mungkin yang agak mengejutkan adalah total memory bus width-nya yang hanya 128-bit, membuat bandwidth dari GPU ini mengalami penurunan signifikan dari kelas atasnya. AMD nampaknya menaruh harapan banyak bahwa 32MB Infinity Cache yang terdapat pada GPU RX 6600 XT akan bisa membantu performa video memory-nya.

 

Tidak Ada Reference Card, 379 USD MSRP

HARGA

Pada versi RX 6600 XT ini, AMD mengumumkan bahwa tidak ada versi ‘reference’, dan AIB(Add-in Board Partner) akan diizinkan untuk membuat desain mereka sendiri. Ekspektasi Harga untuk RX 6600 XT sendiri dimulai pada kisaran 379 USD sebagai suggested price.

Kami belum memiliki ketersediaan dan informasi harga lokal di Indonesia, perlu dicatat bahwa harga suggested price bisa saja berbeda dengan local pricing karena berbagai faktor.

 

Estimasi Performa

Berikut estimasi performa dari RX 6600 XT, seperti yang disampaikan AMD pada Press Briefing :

DISCLAIMER : INI HASIL PENGUJIAN DARI AMD, BUKAN PENGUJIAN KAMI

 

RX 6600 XT vs Last Gen RX 5600/5700-series :

Radeon RX 6600 XT Press Deck Page 12

 

RX 6600 XT vs RTX 3060 :

Radeon RX 6600 XT Press Deck Page 13

AMD RX 6600 XT terlihat memiliki performa 1.4 – 1.7x dari RX 5600 XT generasi sebelumnya, dan memiliki performa hingga 15% lebih tinggi dari RTX 3060 pada game tertentu.

Nampak bahwa dari slide ini AMD menargetkan RX 6600 XT untuk diposisikan melawan RTX 3060, atau malah sedikit di atasnya.

Perlu diketahui, AMD sempat mengklarifikasi bahwa hasil 1080p gaming di atas dijalankan tanpa ray tracing, dan dengan Resizable BAR/Smart Access Memory dinyalakan.

 

Penutup

RX6600XT Kesimpulan

Dengan harga discrete GPU (terutama pada pasar lokal) saat ini yang masih belum kunjung masuk ke angka normal, agak sulit untuk menjaga entusiasme pada peluncuran GPU baru. Namun demikian, GPU RX 6600 XT diciptakan dengan die size lebih kecil, sehingga kami berasumsi hal tersebut akan membuatnya lebih mudah untuk diproduksi, apakah ini nanti akan berpengaruh pada supply dan availability, hanya waktu yang bisa menentukan.

Berbicara kelas pricing yakni 379 USD, AMD nampaknya cukup optimis bahwa GPU RX 6600 XT ini bisa memberikan value yang lebih baik dari RTX 3060 yang memiliki target 329 USD SRP. Sekali lagi, kedua angka tersebut adalah SRP. (Saat kami mencoba untuk melirik sekilas harga RTX 3060 pada online shop saat artikel ini rilis, sebuah RTX 3060 masih nampak memiliki harga pasaran di atas 11 Juta Rupiah atau lebih!)

RX 6600 XT akan mulai tersedia tanggal 11 Agustus 2021 nanti, baik bagi solusi PC Branded, maupun discrete GPU versi custom dari berbagai Add-in Board Partner.

 

Baca Juga : Review AMD Radeon RX 6800/6900-Series0 Logo 1

 

Baca Juga : Review AMD Radeon RX 6700 XT 12GB : RDNA2 untuk 1440p Gaming

RX 6700 XT 0B Logos

 

 

Baca Juga : Arsitektur RDNA2

AMD RDNA2s

 

 

Bonus : Berbagai Solusi RX 6600 XT

Radeon RX 6600 XT Press Deck Page 24
Berbagai Partner yang menawarkan PC Gaming Branded dengan RX 6600 XT
XFX Radeon RX 6600 XT MERC308 2
XFX
AXRX 6600XT 8GBD6 3DHE OC 1
Power Color
BIOSTAR AMD Radeon RX 6600 XT 2
Biostar
DUAL RX6600XT O8G 2
ASUS
GV R66XTGAMINGOC PRO 8GD 1
Gigabyte
Radeon RX 6600 XT GAMING X 8G 3d1
MSI
Radeon RX 6600 XT Phantom Gaming D 8GB OC K
ASRock

Review ASRock Radeon RX 6600 XT Phantom Gaming D 8GB OC : RDNA2 untuk 1080p

$
0
0
RX6600XT DSC01330

Hari ini, AMD Radeon RX 6600 XT hadir sebagai solusi kartu grafis berbasis arsitektur RDNA2 yang diposisikan pada segmen harga lebih terjangkau. Radeon RX 6600 XT menggunakan chip/die paling kecil dari semua RDNA2 yang sudah rilis saat ini, yakni chip Navi 23 dengan ukuran 239 mm2 (sekitar 70% ukuran Navi 22 yang menggunakan die berukuran 335mm2). Ukuran die kecil ini tentunya membuat GPU RX 6600 XT datang dengan spesifikasi yang lebih di cut-down dibanding para pendahulunya seperti RX 6700 XT.

Tentu, pada segmen ini AMD memberi target resolusi gaming yang lebih konservatif yakni 1080p, sebuah resolusi yang nampak masih jadi resolusi Display paling popular hingga sekarang. Seberapa efektif GPU Radeon RX 6600 XT dapat menangani berbagai game modern pada resolusi 1080p ini?

Mari simak bersama!

 

Unit Review: ASRock Radeon RX 6600 XT Phantom Gaming D 8GB OC

DSC01331

Sample review yang dipinjamkan ke lab JagatReview kali ini merupakan buatan ASRock, yakni ASRock Radeon RX 6600 XT Phantom Gaming D 8GB OC. Card ini datang dengan solusi pendingin triple fan, dan juga mendapat clockspeed sedikit lebih tinggi berkat factory-overclocking.

Catatan: Seperti yang kami sempat sebutkan pada artikel sebelumnya, tidak ada model ‘reference’ bagi RX 6600 XT seperti RX 6700 XT atau RX 6800 XT

Berikut ini tampilan fisik unitnya :

RX6600XT DSC01333
Backplate
RX6600XT DSC01334
Panjang PCB hanya sampai di area konektor 8-pin PSU, Heatsink/Heatpipe dari unit ini yang memanjang
RX6600XT DSC01335
1x 8-pin Power Connector
RX6600XT DSC01337
Pencahayaan RGB pada Kipas di Tengah
RX6600XT DSC01338
Logo Phantom Gaming

 

 

 

 

Mengenal Radeon RX 6600 XT

RX6600XT SPECS

Kami sempat membahas spesifikasi Radeon RX 6600 XT cukup panjang pada artikel sebelumnya, Anda yang ingin mendapat informasi lebih lengkap dapat membacanya pada link berikut ini:

Baca Juga : Spesifikasi Radeon RX 6600 XT

Radeon RX 6600 XT Press Deck Page 07

Secara singkat, Radeon RX 6600 XT memiliki :

  • 32 Compute Unit (2048 Shader Unit)
  • Kelas TDP 160W (dapat diubah oleh vendor GPU)
  • 32MB Infinity Cache
  • Video RAM 8GB GDDR6 16Gbps, 128-bit Bus Width
  • Interkoneksi 8x PCIe Gen 4.0
  • up to 2359MHz Game Clock (dapat diubah oleh Vendor GPU)

Dan pastinya, seperti halnya GPU berbasis RDNA2, RX 6600 XT akan mendukung penuh API DX12 Ultimate, dan berbagai fitur AMD seperti AMD Smart Access Memory (‘Resizable BAR’), serta AMD FidelityFX Super Resolution (FSR).

Catatan: Rekomendasi Kebutuhan PSU Untuk Radeon RX 6600 XT dari AMD adalah 500W

 

Ruang Lingkup Pengujian

Kami akan melakukan sejumlah pengujian gaming pada GPU RX 6600 XT, dengan fokus pada pengujian di resolusi 1080p, tapi kami juga akan menambahkan pengujian pada 1440p.

 

Testbed / Setup

RX6600XT DSC01339

Berikut ini testbed yang kami gunakan untuk pengujian :

  • Prosesor: Core i9-11900K
  • Motherboard: MSI Z590 Godlike
  • RAM: G.Skill Trident Z RGB DDR4-3600CL16 2x8GB
  • SSD (OS): ADATA SX6000L 256GB nvme
  • SSD (App+Game) : ADATA SX8200 Pro 1TB nvme
  • PSU: Corsair HX 750W
  • CPU Cooler: ID-COOLING SE-207XT
  • Open Bench Table, 25C Ambient

 

Resizable BAR / AMD Smart Access Memory 

RX6600XT ResizeBAR On
Pada semua pengujian kami kali ini, Resizable BAR diaktifkan dari BIOS

 

Catatan: Pembanding

Pada saat pengujian berlangsung, kami tidak memiliki VGA NVIDIA RTX 3060 untuk pembanding, sehingga kami hanya menggunakan Radeon RX 6700 XT yang kelas harga-nya sedikit di atas RX 6600 XT ini.

 

 

 

 

Hasil Pengujian

Analisis – GPU Clockspeed

RX6600XT GPUZ

Seperti terlihat di atas, unit ASRock RX 6600 XT Phantom Gaming kami mendapat factory overclocking, sehingga rating ‘Game Clock’-nya ada di 2428 Mhz, hampir 70 Mhz lebih tinggi dari standar spesifikasi AMD pada 2359 Mhz. Sedangkan Maximum Boost Clock seperti dideteksi GPU-Z ada pada 2607 Mhz.

Berikut ini analisis clockspeed yang kami lakukan dengan menjalankan 2(dua) macam load berbeda :

RX6600XT Result 0A AnalysisClock

Clockspeed rata-rata GPU 6600 XT kami pada 3DMark Fire Strike Ultra adalah 2528 Mhz, sedangkan clockspeed saat gaming mencapai angka yang cukup tinggi yakni 2633 Mhz.

RX6600XT ClockHZD

Clockspeed pada game akan bervariasi bergantung load, namun cukup mudah untuk berasumsi bahwa jika pada load game berat seperti Horizon Zero Dawn kami bisa mencapai 2.6Ghz hampir konstan, maka clockspeed rata-rata pada game lain akan mirip-mirip nilai ini.

Sebagai catatan, clockspeed 2.6 Ghz pada GPU berbasis RDNA2 bukan sebuah hal yang aneh untuk dicapai, namun ini mengindikasikan bahwa GPU tersebut akan memiliki overclocking headroom yang minim.

 

Fan Speed & Noise

RX6600XT DSC01340

Berikut fan curve setting yang dibaca pada Radeon Software. Perhatikan bahwa pada pada suhu rendah tanpa load, ASRock Phantom Gaming memiliki mode ‘Zero RPM‘, dimana fan akan dimatikan. Fan akan kembali menyala saat ada load dan suhu GPU meningkat.

RX6600XT Fan Curve

 

GPU Temperature & Fan Noise – 3DMark Stress Test

RX6600XT Result 0B Temperature

Saat menjalankan 3DMark Fire Strike Ultra Stress Test, GPU RX 6600 XT kami menunjukkan suhu yang relatif dingin, dimana kami tidak pernah menyentuh suhu 70C pada GPU temperature. Sensor Hot Spot yang umumnya menunjukkan suhu worst case pada die sekalipun belum menyentuh angka 80 C.

 

RX6600XT DSC01327

Dan pada performa pendinginan seperti ini pun, ketiga kipas pada ASRock RX 6600 XT Phantom Gaming ini masih menunjukkan angka yang relatif sunyi, di bawah 36 dBA (jarak soundmeter 50cm dari GPU). Suara kipas prosesor kami saat full-speed yang ada di kisaran 38-40 dBA bisa jadi lebih bising dari GPU ini.

 

Performance

Performance – Benchmark Sintetis

3DMark

RX6600XT Synthetics1

 

Geekbench 5 Compute

RX 6600 XT (kiri) vs RX 6700 XT (kanan)

RX6600XT Synthetics2

Pada sejumlah skor 3DMark, maupun skor Geekbench Compute, performa RX 6600 XT pada benchmark sintetis ini ada pada kisaran 80% dari RX 6700 XT.

 

 

Performance – Game Test

Berikut sejumlah game test yang akan kami jalankan. Pengujian utama kami dilakukan pada skenario non ray tracing, tapi kami masih menyertakan beberapa pengujian Ray Tracing performance.

RX6600XT GameTest v2

 

Gaming 1080p (No Ray Tracing)

Result 1 1080p

 

Gaming 1440p (Non Ray Tracing)

Result 2 1440p

 

Gaming 1080p (Ray Tracing)

Result 3 1080p RT

 

Tambahan : Pengujian PCie Gen 3 vs PCIe Gen 4

RX 6600 XT menggunakan 8x Lane PCIe, dan hal ini kadang membuat beberapa pengguna agak khawatir akan perbedaan performa yang terjadi antara sistem dengan PCIe Gen 3 dengan PCIe Gen 4. Di sini, kami mencoba melakukan setting PCIe dari CPU untuk berjalan pada mode Gen 3 untuk melihat perbedaan performanya.

RX6600XT PCIeBandwidth

Pada benchmark sintetis seperti 3DMark PCIe Feature test, Bandwidth dari PCIe gen 3 terlihat relatif rendah dibanding PCIe Gen 4. Bagaimana dengan pengujian gaming pada 1080p? Berikut ini hasilnya :

Result 3 PCIe

Seperti yang bisa dilihat, kami tidak melihat penurunan performa berarti dengan penggunaan konfigurasi 8x PCIe Gen 3. Penurunan yang terjadi kebanyakan masih masih masuk ranah variasi pengujian, walaupun ada game seperti Horizon Zero Dawn dan juga Forza Horizon 4 yang memperlihatkan perbedaan kentara namun tidak signifikan (4-5%)

 

Tambahan : Performa Content Creation

Adobe Premiere CC 2021

RX6600XT Result7 ContentCreation

 

Blender 2.83 LTS

RX6600XT Result8 ContentCreation2

Nampak terlihat bahwa dari sisi content creation, RX 6600 XT tidak terlalu ketinggalan jauh dari RX 6700 XT.

 

 

 

Konsumsi Daya & Power Efficiency

RX6600XT Result5 Power1 RX6600XT Result6 PowerEff

Konsumsi daya RX 6600 XT secara keseluruhan relatif rendah dibanding GPU seperti RX 6700 XT. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa efisiensi daya atau performance-per-watt dari RX 6600 XT dan RX 6700 XT tidak jauh berbeda.

 

 

 

Kesimpulan

Overall Performance – Non Ray Tracing

RELATIVE 1 1080p RELATIVE 2 1440p

Sesuai klaim AMD, Radeon RX 6600 XT menunjukkan performa yang memadai untuk gaming pada resolusi 1080p. Sebagian besar game AAA modern bisa dijalankan pada framerate cukup tinggi, dan tidak ada satu pun game test kami yang menunjukkan performa di bawah 60 FPS average.

Saat resolusinya naik ke 1440p, terlihat ada penurunan performa cukup berarti meskipun beberapa game masih menunjukkan framerate yang cukup, masih di atas 60 FPS average. Sejalan dengan ekspektasi kami, perbedaan RX 6600 XT dan RX 6700 XT yang tadinya ada di sekitar 15% rata-rata pada 1080p, melebar pada resolusi 1440p ke sekitar 20%-an. Ini nampak menunjukkan limitasi dari 128-bit 16Gbps GDDR6 yang dipakai.

 

RT Performance

Yang juga menjadi perhatian kami pada pengujian game dengan Ray Tracing, kami mendapati bahwa performa RX 6600 XT sangat bergantung game/aplikasi, dimana masih ada beberapa game RT yang memiliki performa cukup memadai seperti Dirt 5, Metro Exodus Enhanced, dan Shadow of The Tomb Raider, namun ada beberapa game yang sangat membebani RX 6600 XT saat Ray Tracing dinyalakan seperti Cyberpunk dan Watch Dogs Legion dan menunjukkan framerate rendah. Ini bisa terjadi karena jumlah ‘Ray Accelerator'(RA) pada RX 6600 XT lebih sedikit dari beberapa GPU di kelas atasnya (hanya 32 unit RA di RX 6600 XT, sedangkan ada 40 unit RA di RX 6700 XT).

 

ASRock RX 6600 XT Phantom Gaming OC

DSC01332

ASRock mendesain RX 6600 XT ini dengan pendingin yang kelihatan ‘berlebihan’ untuk sebuah GPU dengan kelas TDP 160W-an. Kami tadinya sempat mengira bahwa GPU di kelas ini akan datang dengan konfigurasi single atau dual-fan, bukan triple fan seperti yang dihadirkan ASRock. Sisi positifnya, pendingin yang lumayan besar ini sanggup menjaga suhu operasional RX 6600 XT saat beroperasi pada clockspeed tinggi sekalipun, dan masih cukup sunyi saat heavy load.

 

Value vs Performance

Sampai saat artikel ini rilis, kami belum menemukan harga lokal bagi ASRock Radeon RX 6600 XT Phantom Gaming (kami akan meng-update artikel ini saat sudah menemukan harganya).

Saat kami melihat MSRP sebagai patokan kasar, RX 6600 XT diposisikan pada USD 379 sedangkan RX 6700 XT diposisikan pada USD 479, membuat RX 6600 XT memiliki harga sekitar 80% dari RX 6700 XT. Pengujian kami menunjukkan bahwa RX 6600 XT secara rata-rata memiliki performa di kisaran 80-85 % dari RX 6700 XT, membuat aspek value-vs-performance antara RX 6600 XT dan RX 6700 XT tidak berbeda jauh. Saat membandingkan kedua GPU ini secara langsung, kami malah melihat RX 6700 XT sedikit lebih ‘future-proof’ karena lebih handal menangani skenario resolusi tinggi(1440p atau lebih) dan juga skenario dimana RT dinyalakan.

Tapi, dengan kondisi pasar dimana kelangkaan GPU masih terus terjadi seperti saat artikel ini ditulis, bisa jadi harga yang ditawarkan oleh Radeon RX 6600 XT tetap menarik pengguna yang memang sedang mencari GPU, terutama yang hanya mengincar untuk bermain game pada resolusi 1080p.

 

 

 

 

 

 

Review NVIDA GeForce RTX 3050 Ti & RTX 3050 di Laptop Acer Nitro 5 (2021)

$
0
0

Baru-baru ini NVIDIA meluncurkan dua varian terbaru dari lini GeForce RTX 30-Series yang ditujukan untuk Laptop Gaming dengan harga terjangkau. Dua varian tersebut adalah NVIDIA GeForce RTX 3050 Ti Laptop GPU dan GeForce RTX 3050 Laptop GPU. Dua seri ini sendiri belum dirilis NVIDIA pada platform PC Desktop. Tentunya jika melihat skema penamaannya, GeForce RTX 3050 Ti akan punya kelas performa lebih tinggi daripada GeForce RTX 3050.

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021

Berdasarkan pantauan kami, sejumlah produsen Laptop sudah mulai memasukkan produk berbasis GeForce RTX 3050 Series ke pasar Indonesia dengan harga jual yang sebelumnya sulit dijangkau seri GeForce RTX, yaitu di kelas harga belasan juta rupiah.

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021 2 Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021 3

Tentunya GeForce RTX 3050 Ti dan GeForce RTX 3050 ini tetap mewariskan fitur yang dimiliki varian GeForce RTX 30-Series lainnya seperti Ray Tracing dan DLSS – Dua fitur yang sekarang mulai banyak diimplementasikan di Game modern.

Spesifikasi NVIDIA GeForce RTX 3050 Series

Jika melihat lini GeForce RTX 30-Series untuk Laptop, GeForce RTX 3050 Series akan langsung berada dibawah GeForce RTX 3060. Sementara itu jika dibandingkan dengan pendahulunya, GeForce RTX 3050 Series ini seharusnya akan menggantikan peran dari lini GeForce GTX 16-Series seperti GeForce GTX 1650, GeForce GTX 1650 Ti, dan GeForce GTX 1660 Ti. Terlebih jika melihat harga Laptop Gaming GeForce RTX 3050 Series yang tidak jauh berbeda dengan Laptop Gaming GeForce GTX 16-Series.

Baca Juga: NVIDIA DLSS 2.0 : Tawarkan Performa DAN Detail Ekstra 

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021

Tentunya karena datang dari seri RTX, RTX 3050 Series punya sejumlah fitur dan kemampuan yang tidak dimiliki seri GTX

NVIDIA GeForce RTX 3050 Ti Laptop GPU

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021 (14)
  • GPU – GA107
  • GPU Architecture – Ampere
  • CUDA Cores – 2560 Units
  • Memory Bus – 128 Bits
  • Memory Configuration – 4 GB GDDR6
  • GPU Boost Clock – 1035-1695 MHz
  • GPU Subsystem Power/Graphics Power – 35-80 Watt
    • Menariknya, GeForce RTX 3050 Series ini ternyata dapat juga digunakan di Laptop tipis dan ringan saat nilai “GPU Subsystem Power/Graphics Power” diturunkan ke tingkat yang rendah
    • Ini berarti Laptop tipis dan ringan keluaran 2021 akan punya performa grafis jauh lebih tinggi dibandingkan generasi sebelum-sebelumnya
    • Salah satu contoh Laptop tersebut adalah Acer Swift X yang sudah dipasarakan di pasar Indonesia dan telah kami buatkan pengujiannya secara Live beberapa waktu yang lalu
  • Ray Tracing Cores – 2nd Generation
  • Tensor Cores – 3rd Generation
  • Interface – PCI Express 4.0
  • Resizable Support

NVIDIA GeForce RTX 3050 Laptop GPU

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021

Dibandingkan GeForce RTX3050 Ti, perbedaan yang dimiliki GeForce RTX 3050 hanya terletak di

  • CUDA Cores – 2048 Units
  • GPU Boost Clock – 1057-1740 MHz
    • Menariknya nilai GPU Boost Clock GeForce RTX 3050 sedikit diatas GeForce RTX 3050 Ti. Mungkin itu dilakukan untuk mengkompensasi jumlah CUDA Cores yang lebih sedikit

Laptop Pengujian

Kali ini kami menguji performa NVIDIA GeForce RTX 3050 Ti dan RTX 3050 dengan menggunakan dua buah Laptop Gaming Acer Nitro 5 (2021). Kedua Laptop punya spesifikasi yang identik kecuali di tipe Discrete GPU-nya.

Baca Juga: Apa Itu DLSS 2.0? Kenapa Penting untuk Gamer?

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021 (19)

Acer Nitro 5 selama ini dikenal sebagai produk Laptop Gaming performa tinggi dari Acer dengan harga yang terjangkau. Sebelumnya kami juga telah mereview Acer Nitro 5 2021, yang membawa opsi GPU GTX Series. Dan kali ini yang kami uji telah menggunakan GeForce RTX 3050 Series.

Baca Juga: Review Acer Nitro 5 2021: Murah, Kencang, Irit dan Dingin

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021

Memadukan Acer Nitro 5 dengan GeForce RTX 3050 Series memang menjadi pilihan yang tepat. Membuat harga Laptop tetap terjangkau sambil tetap menawarkan performa tinggi dengan teknologi terkini. Tidak sampai disitu saja, Acer Nitro 5 (2021) juga telah menggunakan prosesor Intel Core Generasi ke-11 dan tersedia dalam pilihan Core i7 dan Core i5.

Berikut spesifikasi lengkap laptop pengujian Acer Nitro 5 2021 yang kami gunakan:

Display

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021
  • 15.6 Inch Full HD 144 Hz

Processor

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021
  • Intel Core i7 11800H (8-Core/16-Thread)
    • Untuk varian Core i5 tipe yang digunakan adalah Core i5 11400H

Baca Juga: Intel Core Gen-11 H35 dan RTX 30 Series Hadir di Seri Laptop Acer Predator dan Nitro

Memory/RAM

  • 16 GB DDR4 3200 MHz
  • Single Channel

Pada pengujian kali ini, kami akan menggunakan konfigurasi Dual Channel (2X 16 GB) untuk memastikan performa dapat dikeluarkan sepenuhnya.

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021

Konfigurasi seperti ini kami dapatkan dengan menggabungkan RAM dari kedua Laptop. Performa Gaming antara antara kapasitas 16 GB dan 32 GB seharusnya tidak akan jauh berbeda mengingat penggunaan kapasitas RAM di Game yang tidak menyentuh angka 16 GB

Storage

  • 512 GB SSD M.2 NVMe PCIe

Discrete Graphics

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021 27
  • GeForce RTX 3050 Ti Laptop GPU dengan nilai Maximum Graphics Power 75 Watt
  • GeForce RTX 3050 Laptop GPU dengan nilai Maximum Graphics Power 75 Watt
  • Fitur Resizable Bar aktif di kedua Laptop

Integrated Graphics

Review NVIDIA Geforce RTX 3050 Series di Acer Nitro 5 2021
  • Intel UHD Graphics
    • Switching – Menandakan fitur NVIDIA Optimus aktif di Laptop ini

Intel Perkenalkan Arc™ High Performance Graphics : Rilis di Q1 2022, Dukung Ray Tracing dan AI Super Sampling

$
0
0
IntelARC Logo2

Intel hari ini mengumumkan nama brand terbaru bagi solusi High-performance Graphics mereka yang disebut dengan Intel Arc. Arc brand ini sendiri akan mencakup berbagai produk mulai dari Hardware, Software, dan Services. Akan ada beberapa generasi hardware yang ada di dalam Arc, dengan generasi pertama mereka akan menggunakan arsitektur Xe HPG(dulu dikenal dengan sebutan DG2), dengan codename ‘Alchemist‘. Intel juga nampak sudah menyiapkan codename untuk beberapa produk Arc generasi berikutnya, seperti ‘Battlemage‘, ‘Celestial‘, dan ‘Druid‘. Ini menunjukkan bahwa saat ini setidaknya Intel sudah merencanakan ada 4(empat) generasi graphics yang akan rilis di bawah brand Arc ini.

 

Generasi Sebelumnya – Intel Iris Xe Graphics : Tunjukkan Performa Tinggi Untuk Kelasnya

Intel Iris Xe Desktop

Beberapa waktu belakangan ini Intel sudah nampak menunjukkan peningkatan yang besar dari sisi performa graphics, yang dimulai dengan Intel IRIS Xe Graphics. Iris Xe menggunakan arsitektur Xe-LP, kadang dikenal juga dengan ‘Gen12‘ Graphics, dan hadir sebagai solusi Integrated Graphics bagi pengguna laptop berbasis prosesor Intel Core 11th Gen Mobile ‘Tiger Lake’. Pada kelasnya sebagai Integrated Graphics, Iris Xe sudah menunjukkan performa yang cukup menjanjikan.

Baca Juga: Uji 10 Game di IGP Iris Xe Graphics

Intel Iris Xe Graphics

 

 

Intel juga sempat meluncurkan kartu grafis untuk Desktop dengan arsitektur sama (Xe-LP), yang diberi nama DG1. Walaupun solusi ini nampak terbatas untuk OEM, dan tidak dijual secara bebas.

 

Baca Juga: Intel Luncurkan Iris Xe Desktop

 

Intel Iris Xe Desktop ASUS

 

Intel Arc ‘Alchemist’ : Berbasis Xe HPG, Siap untuk DX12 Ultimate dan Ray Tracing

IntelARC Alchemist2

Produk Intel Arc ‘Alchemist’ akan hadir sebagai solusi grafis yang nanti akan rilis pertamakali nanti di awal 2022 bagi desktop dan notebook. GPU Alchemist ini akan menggunakan arsitektur Xe HPG, berbeda dari Xe-LP yang ada di Iris Xe.

Intel menyebut Xe HPG sebagai arsitektur yang memberikan scalability dan juga compute efficiency, ditujukan bagi Gamer dan Creator. Fitur utama yang ditawarkan dari GPU ‘Alchemist’ adalah dukungan penuh DX12 Ultimate, yang berarti sejumlah fitur modern seperti hardware-based Ray Tracing acceleration, dan Variable Rate Shader. Ini berarti Intel Arc ‘Alchemist’ akan bersaing langsung dengan GPU AMD RDNA2 dan NVIDIA Turing / Ampere.

 

 

Teaser Intel Arc ‘Alchemist’

Intel ARC Ray Tracing

 

Pada sebuah demo singkat, Intel menjalankan Arc ‘Alchemist’ pada berbagai game modern, dan nampak di sana ada game Metro Exodus yang disebut sedang berjalan dengan Real Time Ray Tracing enabled. Sayangnya demo dengan pre-production silicon ini tidak menunjukkan framerate overlay dan graphics setting, sehingga kita tidak bisa melihat performanya.

Video Intel Arc 

 

 

AI Accelerated Supersampling

Intel ARC AI SS

Dalam teaser tersebut Intel juga menyebutkan adanya solusi ‘AI Accelerated Super Sampling‘. Tidak disebutkan secara detail bagaimana teknologi ini bekerja, dan game seperti apa yang akan mendukung fitur tersebut, namun kita bisa berasumsi bahwa teknologi ini bisa jadi disiapkan untuk bersaing dengan NVIDIA DLSS dalam menghadirkan image upscaling beperforma tinggi.

 

Baca Juga: NVIDIA DLSS 2.0

Logo DLSS2

 

Kami tidak sabar untuk menunggu berbagai informasi Intel Arc selanjutnya. Pada kondisi dimana GPU Shortage masih cukup parah seperti saat artikel ini rilis, kedatangan pemain ketiga seperti Intel di pasar kartu grafis bisa saja memberi alternatif baru bagi pengguna yang membutuhkan solusi grafis beperforma tinggi.

 

 

 

 

 

Bonus : Intel Arc Jersey, Produk Intel Arc yang bisa dibeli sekarang

Saat melihat halaman produk Intel Arc, kami menemui produk seperti merchandise yang sudah dijual, seperti Intel Arc Raven Jersey ini. Jadi secara teori, produk dengan brand Intel Arc pertama yang sudah rilis dan bisa dibeli sekarang, adalah jersey ini :p

IntelARC Jersey

Halaman Produk Intel Arc


Review Gigabyte Radeon RX 6600 EAGLE 8G

$
0
0
RX6600 DSC01462

Radeon RX 6600 secara resmi menjadi tambahan anggota baru bagi keluarga kartu grafis desktop berbasis RDNA2 hari ini.  GPU RX 6600 ‘polos’ tanpa akhiran XT ini menggunakan chip Navi 23 dengan ada perbedaan pada Target TDP, Clockspeed, dan jumlah Compute Unit (CU) dibandingkan versi RX 6600 XT.

Masih sama dengan tema dari RX 6600 XT, Radeon RX 6600 akan ditujukan untuk menangani resolusi 1080p pada Game Modern.

Berikut spesifikasi dari Radeon RX 6600 :

0 SPEC RX 6600
Keterangan : Sejauh ini TIDAK ada versi ‘reference’ dari AMD RX 6600, semua Graphics Card-nya adalah versi Custom dari vendor

Seperti halnya RX 6000-series lain-nya, RX 6600 menggunakan arsitektur RDNA2, yang berarti GPU ini datang dengan sejumlah karakteristik serupa RX 6800- / 6700-series, seperti :

  • Kompatibel dengan standar DirectX12 Ultimate, yang berarti mendukung fitur grafis terbaru seperti Hardware-accelerated Ray Tracing dan juga Variable Rate Shader
  • Karakteristik clock tinggi, di atas 2 Ghz.
  • Pemberian Infinity Cache untuk meningkatkan memory performance
  • Semua kapabilitas RDNA2 Media Engine yang mendukung AV1 Decode
  • Menggunakan PCIe Gen 4 (backward compatible dengan PCIe Gen sebelumnya)
  • Dukungan Fitur AMD SMart Access Memory(SAM), a.k.a ‘Resizable Bar’

Secara sekilas, kalau hanya melihat dari jumlah 28 Compute Unit-nya (a.k.a 1792 Shader Unit), GPU ini lebih mirip dengan Radeon RX 6600 M versi mobile.

Berikut ini jika kita bandingkan dengan berbagai GPU RDNA2 lain :

 

1 SPEC RX 6600 v2
*klik untuk memperbesar

 

GPU : Navi 23, 28 CU, 2 GHz, TDP 132 W

Dibanding RX 6600 XT, RX 6600 ‘polos’ memiliki Compute Unit yang dipotong sedikit, dan juga rating clockspeed yang kelihatannya lebih rendah.

Ini kelihatan wajar mengingat TDP GPU ini juga ‘dipotong’ ke 132 W.

Pemberian Rating TDP rendah ini membuat AMD menurunkan standar rekomendasi Power Supply menjadi 450 W.

*Catatan : Standar rekomendasi PSU dari berbagai vendor VGA bisa saja berbeda

Kemudian GPU-nya juga masih memiliki interface PCIe 4.0 x8.

Berdasarkan pengujian kami pada RX 6600 XT, PCIe x8 ini tidak terlihat menjadi masalah, setidaknya di resolusi 1080p.

 

Memory: Infinity Cache 32 MB + 128-bit 8GB GDDR6 Memory

2 RDNA2 Cache
Infinity Cache Hit Rate *klik untuk memperbesar

 

 

Sama dengan kebanyakan GPU RDNA2 lain, AMD menggunakan strategi untuk memberikan memory bus width yang relatif kecil, namun mencoba mengejar ketertinggalan bandwidth dengan memberikan Cache (yang mereka sebut dengan Infinity Cache).

GPU RX 6600 dan RX 6600 XT memiliki memory bus width hanya 128-bit, relatif kecil untuk GPU kelas ini. Ini berarti AMD mempercayakan performa sistem memori-nya pada 32 MB Infinity Cache yang tersedia.

Infinity cache besar seperti 96MB pada 6700XT dan 128MB pada 6800XT bisa efektif pada resolusi tinggi seperti 1440p atau bahkan 4K. Namun ukuran 32MB pada RX 6600 dan RX 6600 XT membuat cache ini efektif di resolusi 1080p, dan limitasi memory bus width-nya akan terlihat begitu resolusi lebih tinggi digunakan.

 

Unit Review: Gigabyte Radeon RX 6600 Eagle 8GB

RX6600 DSC01463

Unit review yang dipinjamkan dan dikirim ke lab kami adalah sebuah Gigabyte Radeon RX 6600 Eagle 8 GB. Berikut tampilan-nya :

Front Side

RX6600 DSC01465
Cooler 3-fan Windforce 3X, mendukung mode Fan Stop/Fan Zero saat suhu rendah

 

Backside

RX6600 DSC01468

 

I/O

RX6600 DSC01466
2x HDMI 2.1, 2x DP 1.4a

 

Top Side

RX6600 DSC01469
PCB-nya relatif pendek, hanya sampai panjang fan kedua. Graphics Card ini jadi ‘panjang’ karena desain cooler 3-fan

 

Power Connector

RX6600 DSC01470
1x 8-pin Power Connector tersedia

 

GPU-Z

3 GPUZ RX6600 EAGLE

 

Gigabyte RX 6600 Eagle ini memiliki desain yang nampak serupa dengan Gigabyte RX 6600 XT Eagle, dan hanya berbeda chip GPU-nya saja. Melihat spesifikasi yang dibaca GPU-Z, nampak juga kalau GPU ini masih menggunakan clockspeed sesuai reference dari AMD (2.04 Ghz Game clock, Max 2.49 Ghz Boost Rating). Terbaca juga ada headroom tuning power limit 20% lebih tinggi dari default.

 

Ruang Lingkup & Metode Pengujian

Kami akan melakukan sejumlah pengujian gaming pada GPU RX 6600 dengan fokus pada pengujian sesuai target resolusi 1080p, tapi kami juga akan menambahkan pengujian pada 1440p. Kami akan menggunakan pembanding sebuah GPU GeForce RTX 3060, walaupun data dari pengujian ini juga bisa dibandingkan ke pengujian RX 6600 XT kami yang terdahulu.

 

Testbed

RX6600 DSC01472

Berikut ini testbed yang kami gunakan untuk pengujian :

  • Prosesor: Core i9-11900K
  • Motherboard: MSI Z590 Godlike
  • RAM: G.Skill Trident Z RGB DDR4-3600CL16 2x8GB
  • SSD (OS): ADATA SX6000L 256GB nvme
  • SSD (App+Game) : ADATA SX8200 Pro 1TB nvme
  • PSU: Corsair HX 750W
  • CPU Cooler: ID-COOLING SE-207XT
  • Open Bench Table25C Ambient

 

Resizable BAR / AMD Smart Access Memory 

RX6600XT ResizeBAR On
*klik untuk memperbesar
Pada semua pengujian kami kali ini, Resizable BAR diaktifkan dari BIOS

 

 

Hasil Pengujian

Analisis – GPU Clockspeed

4 CLOCK ANALYSIS

 

Clockspeed dari Gigabyte RX 6600 ini relatif tinggi. Meskipun hanya diberi rating 2Ghz-an Game clock, namun kami secara konstan menemui kecepatan GPU ini ada di range 2.3 Ghz pada 3DMark Stress Test yang berat, dan bahkan melebihi 2.5 Ghz pada game 1080p seperti Horizon Zero Dawn.

6 HZD CLOCK

 

Analisis – GPU Temperature

5 GPU TEMP

Temperatur GPU Gigabyte RX 6600 saat 3DMark Stress Test termasuk wajar. Suhu ini dicapai dengan kecepatan kipas pada sekitar 61% (1900 RPM-an), dan kipas masih termasuk sunyi pada kecepatan ini.

 

Benchmark Sintetis

Berikut ini skor benchmark sintetisnya :

7 3DMARK

 

Gaming Test

Dan berikut pengujian gaming yang kami lakukan :

RX6600XT GameTest v2

 

1080p Gaming – Non Ray Tracing

8 1080p no RT

 

1440p – Non Ray Tracing

9B 1440p no RT v2

 

1080p Ray Tracing

10 1080p RT

 

Content Creation : Adobe Premiere Pro CC 2021 (15.0)

11 CC

Power Consumption & Power Efficiency

12 Power 13 Power Eff

 

Bonus : Uji Overclocking Singkat

Kami mencoba memaksimalkan performa RX 6600 dengan tool overclocking di Radeon Software dengan setting :

  • GPU Max Frequency : 2800 Mhz
  • GPU Voltage : 1100 mV (ini berarti offset -50 mV dari default)
  • Memory Max Frequency : 1900Mhz
  • Power Limit : +20%

 

16
*setting eksperimen OC RX 6600 – klik untuk memperbesar

 

Kisaran Clock setelah OC : 2.7Ghz+

18 Clock OC
*kisaran clock saat gaming di 2.7Ghz+ setelah overclocking

 

Hasil singkat :

17 Bonus OC
Hasil OC RX 6600 – Kiri (default) – Kanan (OC) * klik untuk memperbesar

 

Dengan overclocking, kami mendapat sekitar ekstra ~8% performance, ini cukup untuk mengejar sebuah GeForce RTX 3060 default pada Shadow of The Tomb Raider, namun sayangnya ini tidak terlalu mengubah pengalaman gaming secara signifikan.

 

 

Relative Performance vs GeForce RTX 3060 (1080p Non Ray Tracing)

14 Relative vs 3060

 

Relative Performance vs Radeon RX 6600 XT (1080p Non Ray Tracing)

15B Relative vs 6600XT v2

 

Kesimpulan

Serangkaian pengujian kami sudah selesai, berikut ini rangkumannya :

1080p Non Ray Tracing

Kelihatan sesuai dari posisi produk yang diinginkan AMD, Radeon RX 6600 menunjukkan performa yang relatif kompetitif dengan GeForce RTX 3060 pada pengujian gaming di 1080p, non ray tracing.

RX 6600 kelihatan unggul di beberapa titel spesifik seperti AC Valhalla, dan Forza Horizon 4, dan RTX 3060 unggul di Control, Horizon Zero Dawn, dan Red Dead Redemption 2. Game lain seperti Dirt 5, SOTTR, Watch Dogs Legion dan The Witcher 3 menunjukkan perbedaan di bawah 10% yang tidak kami anggap membawa perbedaan signifikan pada gaming experience.

Sebagai tambahan Pada 1080p Non RT, RX 6600 yang kami uji secara rata-rata memiliki sekitar 86 %-an performa dari RX 6600 XT.

 

1440p Non RT dan 1080p RT

RX 6600 nampak mengalami performance hit yang lumayan saat memasuki resolusi 1440p, dan pesaingnya yakni RTX 3060 nampak memiliki performa overall lebih baik pada 1440p dibanding RX 6600.

Di 1440p ini juga banyak title game yang sudah menunjukkan average framerate di bawah 60 FPS, sehingga Anda yang menginginkan skenario 1440p 60 FPS pada RX 6600 polos mungkin perlu mencari solusi upscaling seperti FSR, atau sedikit menurunkan detail.

Performa 1080p Ray Tracing pada RX 6600 bisa dibilang kurang memuaskan, dan RTX 3060 nampak unggul cukup jauh pada skenario ini.

Kami tidak bisa menyarankan RX 6600 bagi Anda yang mencari pengalaman bermain game dengan Ray Tracing, kecuali mungkin game tersebut memiliki performance hit yang rendah saat RT nyala (seperti Dirt 5), atau Anda bermain di resolusi di bawah 1080p.

 

Content Creation – Adobe Premiere

Pada pengujian di aplikasi yang cukup optimal pada CUDA API seperti skenario Adobe Premiere Pro CC Video Export kami, RTX 3060 meninggalkan RX 6600 dengan cukup jauh. Namun demikian, RX 6600 sendiri nampak masih memiliki performa video Export yang relatif cukup pada 1080p.

 

Konsumsi Daya

Efisiensi daya nampaknya menjadi area dimana RX 6600 memiliki keunggulan menonjol, GPU RX 6600 menunjukkan konsumsi daya yang relatif rendah walaupun clockspeednya sudah relatif tinggi, dan nampaknya aspek ini yang membuat AMD berani memberikan rekomendasi PSU 450W pada GPU tersebut.

Sebagai tambahan, ini menunjukkan potensi power-saving yang lebih jauh lagi saat GPU-nya di-tuning manual dan di-undervolt.

 

Value dan Penutup

RX6600 DSC01465

Pada saat artikel ini rilis, kami belum memiliki harga resmi lokal untuk RX 6600.

Radeon RX 6600 akan mulai dijual di seluruh Dunia mulai dari tanggal 13 Oktober 2021, Harga MSRP dari AMD secara global adalah 329 USD(Selalu ingat bahwa harga MSRP belum tentu mencerminkan harga di marketplace lokal).

Dengan rilisnya RX 6600, sekali lagi AMD nampak mencoba untuk memberikan alternatif bagi gamer 1080p.

Dengan performa yang ditawarkan, nampaknya AMD perlu memberikan posisi pricing di bawah GeForce RTX 3060 untuk bisa menarik minat gamer, mengingat bahwa saat rilis waktu lalu, RTX 3060 juga ditawarkan pada MSRP 329 USD. (Kenyataannya harga RTX 3060 pada marketplace lokal saat artikel ini ditulis ada pada kisaran 11-12 Juta-an Rupiah, JAUH melebihi MSRP.  Kami berharap RX 6600 tidak mengalami hal serupa)

Tentunya juga seperti halnya semua VGA yang rilis di 2021 – harga lokal dan aspek availability akan menjadi hal yang (sangat) krusial.

Mari kita tunggu bagaimana ketersediaan dan juga harga GPU ini di marketplace lokal. Sampai jumpa di review kami yang selanjutnya!

P.S : artikel akan diupdate dalam 3x 24 jam ke depan saat harga dan ketersediaan lokal bisa dikonfirmasi

19 RX6600Models

 

 

Review GPU Tahun 2016 vs Tahun 2021 (.feat MSI GeForce RTX 3060 12GB Gaming X)

$
0
0
07 DSC01455 FotoGPU4

Bagi pengguna PC Desktop, melakukan upgrade Graphics Card bukan hal mudah saat ini. Supply yang terbatas, demand yang meledak, membuat kita lebih sering menjumpai berbagai GPU dengan harga tinggi. Ini membuat banyak pengguna memilih untuk bertahan dengan GPU lama-nya.

Ini sangat masuk akal, dan berarti Keputusan upgrade GPU harus dilakukan dengan cermat dan TIDAK bisa dilakukan sembarangan.

Kita perlu tahu :

  • Aspek apa saja yang akan meningkat saat kita upgrade
  • Apakah peningkatan tersebut MASUK AKAL dengan harga yang dibayarkan.
  • Apakah peningkatan yang kita bayarkan SESUAI dengan kebutuhan

Jadi kali ini kita akan membahas sejauh mana GPU midrange lama masih bisa digunakan untuk menangani workload terkini.

Mari mulai!

 

 

Versi Video

Anda yang menginginkan versi Video dari review ini dapat menyaksikannya di sini :

GeForce GTX 1060: GPU Paling Popular di Dunia versi Steam

0 GTX1060 PascalPopular
*klik untuk memperbesar

 

GeForce GTX 1060 adalah GPU paling popular menurut steam survey saat artikel ini rilis. Melalui poll singkat di komunitas lokal, keluarga Pascal ini juga lumayan popular dibandingkan GPU lain.

 

MSI GeForce RTX 3060 Gaming X 12GB : GPU Desktop NVIDIA Midrange tahun 2021

Tentu, sebagai pembanding, kita akan bandingkan GeForce GTX 1060 ini dengan GPU midrange tahun 2021 yakni GeForce RTX 3060.

RTX 3060 yang kami gunakan berasal dari MSI, model Gaming X.

01 DSC01451 FotoGPU1
MSI GeForce RTX 3060 Gaming X 12GB

 

02 DSC01452 FotoGPU2
8+6-pin power Connector

 

GPU-Z

03 3060 GPUZ
Spesifikasi sesuai GPU-Z *klik untuk memperbesar

 

Tabel Spesifikasi

04 3060 TableSPecs
Spesifikasi Berbagai GPU Midrange NVIDIA – Klik untuk memperbesar

 

Dari spesifikasi ini, bisa dilihat bahwa :

  • RTX 3060 ini menggunakan chip GA106 LHR (LHR = Lite Hash Rate, berarti hash rate mining-nya diturunkan, walaupun performa gamingnya tidak berubah)
  • 3060 punya shader unit lebih sedikit dari 3060 Ti
  • Video RAM-nya 12GB, Rated TDP di 170W dengan rekomendasi Power Supply 550W.

 

Analisa Boost Clock dan Stress Test

05 3060 Stability
Analisa Boost Clock dan Suhu Operasi saat Stress Test *klik untuk memperbesar

 

GPU ini menjalankan 3DMark Stress Test dengan clock average di 1860 Mhz, Lalu suhu GPU-nya ada di bawah 70C, dengan hot spot di bawah 80 C. Termasuk dingin

 

Testbed PC

06 DSC01459 FotoGPU3

Berikut ini spesifikasi PC yang dipakai :

  • GPU 1 : GeForce GTX 1060 6GB
  • GPU 2 : MSI GeForce RTX 3060 Gaming X 12GB
  • Prosesor: Core i9-11900K
  • Motherboard: MSI Z590 Gaming Carbon
  • RAM : G.Skill Trident Z RGB 2x8GB DDR4-3600CL16
  • SSD: MSI Spatium M480 2TB SSD
  • CPU Cooler: MSI MAG CoreLiquid 280R Watercooling
  • Power Supply: MSI MPG A850GF 850W Power Supply
  • Casing: MSI MPG Velox 100P Airflow

 

*keterangan:

Sebuah PC berbasis i9-11900K mungkin kelihatan berlebihan dipasangkan dengan GPU Midrange seperti GTX 1060 dan RTX 3060, tapi tujuan dari testingnya adalah menyamai testbed yang biasanya dipakai, sehingga skornya bisa dibandingkan dengan berbagai pengujian sebelumnya, maupun pengujian lain yang menggunakan testbed sejenis.

 

 

Benchmark Sintetis : 3DMark

Sebelum kita masuk test gaming, kita lihat dulu skor benchmark sintetisnya di 3DMark:

08 3060 3 3DMARK
*klik untuk memperbesar

 

Terlihat cukup jelas kalau ada beda signifikan antara RTX 3060 dan GTX 1060. Bahkan di 3DMark Port Royal ray tracing, skor GTX 1060 sebegitu jauhnya di bawah RTX 3060 karena GTX 1060 akan menjalankan ray tracing tanpa bantuan akselerasi hardware khusus.

 

 

Test 1 : 1080p AAA Games Max details, No RT

Mari kita lihat di skenario gaming umum, yakni 1080p non Ray tracing.

Game yang dipakai adalah game modern, dengan detail high atau Ultra, ini list game yang dipakai :

09 GameDetail

Berikut hasilnya.

10 3060 result 1080p
*klik untuk memperbesar

 

GTX 1060 di skenario ini sudah sering menemui framerate di bawah 60 FPS average, bahkan ada beberapa yang tidak bisa menyentuh 30 Average, dengan performa terburuk pada Cyberpunk.

Sebaliknya, kelihatan bahwa untuk 1080p High-Ultra, RTX 3060 tidak kelihatan mengalami masalah untuk menyentuh di atas 60 FPS rata-rata, kecuali lagi-lagi di Cyberpunk yang memang membebani GPU.

 

Test 2 : 1080p AAA Games Medium details, No RT

12 MediumSetting

Tentu, tidak selamanya game harus dimainkan di detail Ultra. Kadang2 menjadikan game tersebut ke preset Medium bisa memberikan performa yang lebih wajar terutama bagi GPU last gen seperti GTX 1060.

Mari kita uji lagi berikut ini:

13 Result 1080pMedium

Dengan kualitas medium, banyak dari game2 modern ini yang masih memiliki performa playable di GTX 1060. Game macam RDR2 dan WD Legion terlihat naik signifikan disini.

 

Test 3: Game eSport Ringan 1080p

Bagaimana dengan game esport yang load-nya cenderung ringan?

CSGO1080p Very Low

RTX 3060 (kanan) – AVG 600+ FPS

GTX 1060 (kiri) – AVG 480+ FPS

3060 CSGO

 

 

Dota2 di 1080p Fastest, 100% Screen Render Quality

RTX 3060 (kanan) – AVG 200+ FPS

GTX 1060 (kiri) – AVG 200+ FPS

3060 Dota2

 

Pada CSGO, terlihat RTX 3060 unggul sedikit pada average FPS dengan menyentuh nilai 600+, namun GTX 1060 tidak buruk, sudah mendapat lebih dari 400 FPS secara rata2. Pada tingkat performa seperti ini, pengalaman high-refresh rate antara keduanya relatif minimal.

Pada DotA2, terjadi hal yang cukup unik, karena di sini baik GTX 1060 dan RTX 3060 menunjukkan performa hampir identik di average 200-an FPS, yang berbeda hanya GPU load-nya, menunjukkan bahwa test ini sudah relatif tidak dipengaruhi GPU lagi.

 

Test 4: Performa Content Creation – Adobe Premiere MPE CUDA / Blender

Selain bisa digunakan untuk Gaming, Cukup umum melihat GPU dipakai untuk membantu pekerjaan seputar Content Creation.

Dukungan CUDA dan NVENC bisa mengakselerasi berbagai aplikasi content creation seperti di Adobe Premiere, dan juga Blender ini :

21 CC CUDA
*klik untuk memperbesar

 

Berikut ini hasilnya :

22 Result CC Premiere 23B Result CC Blender

Pada Adobe Premiere Export video 4K, terlihat perbedaan cukup besar antara RTX 3060 dan GTX 1060.

Sebuah RTX 3060 bisa meng-export video 4K pada kecepatan sebuah GTX 1060 export Video 1080p

Berikutnya di Blender, saat kita rendering dengan akselerasi GPU juga terlihat ada perbedaan yang cukup signifikan antara 1060 dan 3060

 

Test 5: Konsumsi Daya – all out vs 60 FPS Fixed gameplay

Berikutnya kita akan masuk uji konsumsi daya total sistem saat gaming.

Kami akan menggunakan Forza Horizon 4 1080p Ultra :

24 Power

Cukup terlihat bahwa pada full power, sistem berbasis RTX 3060 akan mengonsumsi daya relatif besar dibanding 1060. Kebalikannya saat framerate-nya di-cap ke 60 FPS, konsumsi daya RTX 3060 lebih rendah dari GTX 1060.

 

 

Test 6 : Feature – Ray Tracing & DLSS

Sekarang kita masuk ke pengujian Feature. Dan fitur pertama kita di sini adalah fitur yang spesifik ada di GeForce RTX yakni ray tracing dan DLSS.

Ray Tracing (DXR)

Cukup jelas kalau fitur yang menjadi highlight GeForce RTX adalah ray-tracing. Secara sederhana, Ray tracing akan mengizinkan pencahayaan lebih akurat, menyerupai model pencahayaan pada Dunia nyata. Walau begitu, berbagai efek ray tracing ini bisa sebegitu membebani GPU, memberikan performa yang turun jauh.

DLSS

Secara singkat, DLSS akan menurunkan resolusi, lalu image-nya di-upscaling dengan AI.

Performa meningkat, tapi penurunan image qualitynya diminimalkan. DLSS tidak tersedia pada semua game, tapi hanya didukung game spesifik, yang untungnya menjadi makin banyak saat ini.

 

Berikut hasil performance test-nya, kami akan menguji dengan game Control dan Escape From Naraka:

Control (Ray Tracing)

32 REsult RT Control

Sayangnya untuk ekstra realisme dengan Ray Tracing ini, ada performance hit yang harus dibayar. Menghidupkan RT pada control membuat performa RTX 3060 ke 50-an FPS. Untungnya, performance yang hilang ini bisa diraih kembali dengan DLSS.

Di GTX 1060, walaupun NVIDIA mengizinkan Ray Tracing untuk dinyalakan di GPU ini, Frameratenya sudah mendekati ‘slideshow’ dan tidak bisa dimainkan.

 

Escape From Naraka (Ray Tracing)

34 Result RT EscapeFromNaraka

Di Escape from naraka, performance hit karena ray tracing-nya jauh lebih besar lagi, dari 170-an FPS turun ke 70-an. Nampak ini terjadi karena Ray Tracing di Escape From Naraka nampak menggunakan efek yang lebih berat ke GPU. Sekali lagi, untungnya performa bisa ‘diselamatkan’ DLSS, balik ke 100-an

GTX 1060 sudah tidak kami uji di sini karena frameratenya sangat rendah sekali saat Ray Tracing ON.

 

Fitur Lain-Lain

Sekarang kita akan membahas fitur tambahan.

 

NVIDIA Broadcast

NVIDIA Broadcast adalah sejumlah tool untuk membantu experience video conferencing maupun livestreaming.

Salah satu kegunaan yang menurut kami menarik, adalah bagaimana dia bisa mengubah feed webcam, untuk mengaplikasikan beberapa GPU-accelerated effects, seperti mem-blur background, atau yang lebih menarik lagi : menghilangkan background tanpa memerlukan Green Screen.

Lihat berikut ini :3060 NVBroadCast

 

Perhatikan gpu usage-nya naik sedikit, karena background removal ini diakselerasi GPU, bukan CPU.

 

Sayangnya ini membutuhkan tensor core pada GeForce RTX, membuat GTX 1060 tidak bisa mendapat fitur yang sama.

38 BroadcastFAILInstall

 

 

AV1 Decode

39 AV1

Satu lagi tambahan fitur terakhir, mungkin adalah akselerasi decode/playback video dengan format AV1.

Format AV1 sudah mulai sering digunakan youtube untuk Video resolusi tinggi.

Mungkin lihat video 1440p Battlefield dari Channel youtube NVIDIA ini :

3060 AV1

 

GeForce RTX 30-series punya kemampuan AV1 Decode, sehingga CPU Usage-nya relatif lebih kecil dibanding yang sistem berbasis Pascal GTX 1060.

Dan nanti saat Video 4K sudah lebih umum, harusnya kemampuan AV1 decode ini akan membantu offload beban dari CPU ke GPU untuk memastikan playback yang optimal tanpa beban berarti bagi CPU.

 

 

Kesimpulan

Sesi pengujian singkat GTX 1060 vs RTX 3060 ini akhirnya selesai, berikut kesan dan kesimpulan kami :

 

AAA Gaming 1080p

Pada skenario game AAA 1080p dengan kualitas maksimal, jelas sebuah GTX 1060 mengalami keterbatasan, dibanding RTX 3060 yang relatif tidak punya masalah. Lalu apa solusi bagi pengguna GPU lama macam GTX 1060? Kalau GPU upgrade tidak dimungkinkan, saatnya pakai detail lebih rendah, seperti preset Medium.

Turunkan detail di setting game, start di medium misalnya, lalu naikkan detail hanya pada area yang memberikan pengaruh berarti ke kualitas visual.

Mungkin Anda juga bisa explore fitur macam ‘sharpening’ di NVIDIA Control panel

41 Sharpening

Dengan Sharpening aktif, coba turunkan resolusi sedikit dari 1080p ke 900p untuk mendapat extra performance.

 

Game eSport 1080p

Sebaliknya di game esport ringan, kita tidak menjumpai perbedaan performa yang signifikan antara GTX 1060 dan RTX 3060.

Pada skenario ini, kami cukup yakin yang menjadi pembeda performa akan lebih ditentukan aspek selain GPU, seperti CPU.

Perbedaan 3060 dan 1060 akan relatif kecil di sini, jadi Anda yang memakai GTX 1060 dan hanya bermain game esport ringan, harusnya tidak menjumpai masalah.

 

 

Content Creation

Kelihatannya di area Content Creation ini, compute performance dari RTX 3060 memang besar dibanding sebuah GTX 1060,

Namun demikian, GTX 1060 masih bisa dibilang relatif memadai untuk content creation ringan, mungkin solusi bagi pengguna GTX 1060 adalah melakukan editing pada resolusi rendah, atau misalnya harus bermain dengan source media resolusi tinggi, bisa explorasi opsi menggunakan low/medium-resolution Proxy.

42

 

 

Next-Gen Graphics – Ray Tracing & DLSS

Nah, perbedaan terbesar antara GTX 1060 dan RTX 3060 adalah saat kita masuk ke area fitur grafis ‘next-gen’ macam Ray Tracing.

Walaupun GTX 1060 ‘diijinkan’ melakukan Ray Tracing, cukup aman untuk berasumsi bahwa pengalaman bermain-nya akan kurang menyenangkan karena framerate yang rendah.

GTX 1060 mungkin baru mampu memainkan game dengan ray tracing ON pada resolusi rendah macam 720p, dan efek-efek RT-nya tidak bisa yang terlalu membebani GPU,  itupun Anda masih akan menjumpai tingkat performa di bawah 30 FPS.

DLSS membutuhkan tensor core, membuat GTX 1060 tidak bisa menjalankan upscaling berbasis AI ini, dan Anda mungkin harus eksplorasi dengan mode upscale lain jika itu tersedia (seperti FSR misalnya).

Adopsi ray tracing pada game memang sudah mulai banyak, dan ada game yang menunjukkan visual yang menarik dengan ray tracing, seperti Escape from Naraka ini. Tapi di sisi lain perlu diingat bahwa tidak semua game yang punya label ray tracing akan memberikan peningkatan visual yang sampai mengubah user experience secara signifikan.

 

Fitur Lain

Fitur2 lain spesifik RTX seperti broadcast dan AV1 decode kelihatan menarik untuk dimiliki, namun kegunaannya relatif masih belum terlalu signifikan bagi sebagian besar pengguna, setidaknya sampai saat ini.

 

Penutup

Baik, sampai di sini saja pengujian kami kali ini, kami berharap pengujian singkat ini berguna untuk membantu Anda sekalian untuk memberi gambaran bagaimana performa GPU 5 tahun lalu saat menjalankan berbagai workload modern. Lalu, mengingat kondisi harga GPU yang sedang tinggi saat artikel ini ditulis, kami menghimbau Anda untuk melakukan upgrade GPU hanya jika upgrade tersebut memberikan efek maksimal pada skenario penggunaan Anda.

Sampai jumpa pada pengujian kami yang selanjutnya!

 

Tes 30 Jenis Game dengan ASUS TUF GAMING Radeon RX 6500 XT

$
0
0
Masih dengan GPU Navi24 terbaru dari AMD, kali ini Alva dari JagatReview-JagatOC akan menguji ASUS TUF Gaming RX 6500XT. Varian yang dibahas kali ini adalah ASUS TUF Gaming RX 6500XT OC Edition, sehingga pastinya pengujian Overclocking juga akan dibahas lebih lanjut. Namun pengujian utama kali ini adalah pengujian gaming, yang terdiri dari lebih dari 30 […]

4K Gaming di RTX 3050 – EMANG BISA? (feat. ASUS ROG STRIX RTX 3050 OC EDITION)

$
0
0
GeForce RTX 3050 diluncurkan pada awal 2022 untuk menjadi solusi GPU kelas menengah yang bisa menangani gaming di resolusi 1080p. Pada review sebelumnya kami telah membahas mengenai performa dari kartu grafis RTX 3050, dan melakukan beberapa pengujian dengan menjalankan beberapa game di resolusi 1080p. Tapi mungkin membuat kita sedikit penasaran, bagaimana kalau  RTX 3050 ini […]

Pesaing Baru Dunia Grafis Telah Hadir : Intel Luncurkan ARC A-Series Discrete Graphics

$
0
0
Hari ini, Intel secara resmi merilis produk Discrete Graphics mereka yang dinamai Intel ARC A-Series. Chip pemroses grafis dengan codename ‘Alchemist’ tersebut akan hadir dalam berbagai konfigurasi, dengan versi laptop akan diluncurkan terlebih dahulu, baru disusul versi Desktop dan Workstation pada akhir tahun nanti. Jika selama dua dekade terakhir dunia grafis beperforma tinggi didominasi oleh […]

Review MSI Radeon RX 6750 XT Gaming X Trio 12GB: RDNA 2 Refresh!

$
0
0
Baru-baru ini AMD merilis sejumlah GPU terbaru, masih dari RX 6000 Series dan masih berbasis arsitektur RDNA 2.GPU-GPU terbaru ini mendapatkan clock speed yang lebih tinggi seperti clockspeed, yang lebih tinggi dan terutama sekali clock video memori yang juga lebih tinggi. Tapi, apakah peningkatan clockspeed ini akan membuatnya lebih kompetitif di kondisi market seperti sekarang? […]

Efisien! Undervolting GeForce RTX 30-Series ft. Colorful iGame RTX 3050 Ultra (2022)

$
0
0
Undervolting adalah salah satu aspek tuning yang masih sering dibahas di komunitas hardware. Secara spesifik, undervolting GPU. Ini bukan materi baru yang pernah kami bahas sebelumnya, tapi di pembahasan ini, kami akan coba “revisiting” kembali terkait Undervolting GPU ini dan bagaimana cara prakteknya. Apa Itu Undervolting? Sesuai dengan namanya, Undervolting berarti menurunkan voltase operasional komponen […]

NVIDIA Umumkan RTX 40 Series, RTX 4090 dijual di 1599 USD Mulai Oktober 2022

$
0
0
Bersamaan dengan GTC Keynote pada bulan September 2022 ini, NVIDIA mengumumkan GPU terbaru mereka : GeForce RTX 40 series. GPU dengan codename ‘Ada Lovelace‘ ini dirancang untuk memberikan performa tertinggi bagi gamer dan creator, dimana seri flagship-nya yakni RTX 4090 diklaim akan memiliki performa hingga 4(empat) kali lebih tinggi dari generasi sebelumnya!   ADA LOVELACE […]

Review Overclocking & Undervolting MSI GeForce RTX 4090 SUPRIM X 24G: Mau KENCANG atau EFISIEN?

$
0
0
VGA GeForce RTX 4090 SUPRIM X 24G dari MSI sudah datang di Jagat Review! Kali ini, kita akan mencoba untuk membahasa lebih lanjut, dengan mencoba membandingkannya dengan Founder Edition dan “bermain-main” sedikit dengan clock dan tuning lebih lanjut yang dipandu oleh Alva ‘Lucky_n00b’ JagatReview-JagatOC. Testbed Prosesor: Ryzen 9 7950X Motherboard: MSI X670E ACE RAM: Team […]

OC & Undervolting Colorful iGame GeForce RTX 4080 Advanced 16GB: 3Ghz KENCANG vs 2.6Ghz HEMAT

$
0
0
NVIDIA GeForce RTX 4080 disebut-sebut sebagai salah satu GPU modern dengan efisensi day terbaik saat ini.  Apakah hal tersebut valid dan apakah kita bisa dapatkan performa ekstra dan efisiensi daya ekstra denagn tuning lebih baik, itu yang akan kita lihat di pengujian review kali ini. Pada pengujian kali ini kita akan melihat analisis RTX 4080 […]

GPU Sultan vs CPU 2018: Masih Kuat? (ft. Colorful iGame GeForce RTX 4090 VULCAN)

$
0
0
Kalau GPU kelas consumer terkencang di muka Bumi saat ini adalah GeForce RTX 4090, kita pasangkan dengan CPU dari Generasi 4 tahun lalu, apakah kita akan menemukan penurunan performa yang signifikan? Atau CPU flagship gaming tahun 2018 itu akan baik-baik saja? Itu yang akan kita bahas dan bereksperimen kali ini! Kurang lebih, eksperimen ini kita […]

Review MSI GeForce RTX 4070 Ti SUPRIM X 12GB: Lebih Murah dari RTX 4080

$
0
0
Lebih terjangkau dari RTX 4080, RTX 4070 Ti ditujukan untuk gaming di resolusi 1440p dan frame rate 120 FPS.
Viewing all 448 articles
Browse latest View live